Geografis 2017
GEOGRAFIS
Letak Geografis dan Batas Wilayah
Secara astronomi Kabupaten Boven Digoel terletak diantara 4o 98’ – 7o 10’ Lintang Selatan dan 139o 90’ – 141o Bujur Timur. Kabupaten Boven Digoel berbatasan dengan beberapa kabupaten dan satu negara tetangga, dengan batas-batas sebagai berikut:
Gambar 1.1. Peta Wilayah Administrasi Kabupaten Boven Digoel
Luas Wilayah
Luas wilayah Kabupaten Boven Digoel berdasarkan data BPS dengan planimetris peta administrasi Bappeda Tahun 2008 mencapai 27.108,29 km2, dengan perincian luas masing-masing distrik seperti di bawah ini.
Tabel 1.1. Luas Daerah Kabupaten Boven Digoel Menurut Distrik
Sumber : Boven Digoel Dalam Angka 2016
Gambar 1. 2. Luas Kabupaten Boven Digoel Menurut Distrik
Dari Tabel 1.1 dan Gambar 1.2 di atas terlihat bahwa Distrik Jair merupakan distrik yang memiliki luas wilayah yang paling luas yakni mencapai 3.061,73 km2 (11,29 %). Distrik Mandobo berada pada posisi kedua dengan luas wilayah tercatat 2.699,52 km2 (9,96 %) kemudian diikuti oleh Distrik Subur dengan luas wilayah mencapai 2.660,09 km2 (9,81 %). Sedangkan Distrik Ninati merupakan distrik dengan luas wilayah yang paling kecil, yaitu mencapai 287,07 km2 (1,06%).
â¦ÂÂTopografi
Ketinggian Wilayah
Kabupaten Boven Digoel sebagian besar wilayahnya berada pada ketinggian 25-100 m di atas permukaan laut, seperti yang tampak pada Gambar 1.3.
Gambar 1.3. Peta Wilayah Kabupaten Boven Digoel Berdasarkan Ketinggian (DPL)
Sumber: Bappeda Kab. Boven Digoel (Peta Rencana Tata Ruang Wilayah Kab. Boven Digoel 2008)
Kemiringan Tanah
Kemiringan tanah di Kabupaten Boven Digoel beragam, mulai dari tanah datar hingga bergunung, namun yang paling dominan yaitu kemiringan tanah yang agak datar hingga berombak seperti yang terlihat pada Gambar 4 di bawah ini.
Gambar 1.4. Peta Wilayah Kabupaten Boven Digoel Berdasarkan Kemiringan Tanah
Sumber: Bappeda Kab. Boven Digoel (Peta Rencana Tata Ruang Wilayah Kab. Boven Digoel 2008)
Tabel 1.3. Persentase Luas Wilayah Berdasarkan Kemiringan Tanah di Kabupaten Boven Digoel
Sumber: Bappeda Kab. Boven Digoel 2008
Fisiografi
Sebagian besar wilayah Boven Digoel didominasai oleh dataran, selebihnya merupakan wilayah bergelombang dan hanya sebagian kecil wilayah merupakan daerah gambut/rawa, perbukitan dan pegunungan, seperti yang tampak pada Gambar 1.5.
Gambar 1.5. Peta Kabupaten Boven Digoel Berdasarkan Fisiografi Wilayah di Kabupaten Boven Digoel
Sumber: Bappeda Kab. Boven Digoel (Peta Rencana Tata Ruang Wilayah Kab. Boven Digoel 2008)
Tabel 1.4. Persentase Luas Wilayah Berdasarkan Klasifikasi Fisiografi di Kabupaten Boven Digoel
Sumber: Bappeda Kab. Boven Digoel 2008
Luas Penggunaan Lahan
â¦ÂÂ?Luas Kawasan Hutan
Tabel 1.5. Luas Kawasan Hutan Berdasarkan Alokasi Fungsi Hutan di Kabupaten Boven Digoel
Fungsi HutanLuas (Ha)
(1)(2)
Hutan Lindung72.142,30
Kawasan Perairan*
Hutan Produksi 1.522.032,54
Hutan Produksi Terbatas62.252,92
Hutan Konversi606.060,03
Areal Penggunaan Lain40.812,84
Jumlah2.303.300,63
Sumber: Dinas Kehutanan Kab. Boven Digoel 2014
Keterangan *): Data tidak tersedia
Luas kawasan hutan jika dilihat dari alokasi fungsi hutan, maka Hutan Produksi memiliki luas lahan yang paling besar, yaitu berkisar 1.522.032,54 ha, sedangkan Hutan Lindung memiliki luas lahan 72.142,30 ha. Areal penggunaan lainya memiliki luas lahan terkecil, yaitu hanya berkisar 40.812, 84 ha, seperti yang ditunjukkan dalam Tabel 1.5.
?Lahan Persawahan
Tabel 1.6. Luas Wilayah Berdasarkan Lahan Persawahan
Di Kabupaten Boven Digoel
Jenis SawahLuas (Ha)*
(1)(2)
Sawah Teririgasi-
Sawah Tadah Hujan-
Sawah Pasang Surut-
Sawah Lainnya-
Jumlah-
Sumber: Dinas Pertanian Bag. Tanaman Pangan dan Holtikultura, 2014
*)Data tidak tersedia
Keadaan Iklim
Tabel 1.7. Keadaan Iklim (Rata-rata) Kabupaten Boven Digoel, 2010-2015
TahunSuhu Udara
(0C)Kelembaban Udara (%)Curah Hujan (mm)Kecepatan Angin (knot)Penyinaran Matahari (%)
(1)(2)(3)(4)(5)(6)
201026,884,2292,93,8945,3
201126,580,8320,44,036,4
201227,478,7499,07,3437,5
201327,782,5351,07,8840,0
201426,785,3353,94,044,9
201526,882,5221,74,549,4
Sumber: Badan Meteorologi dan Geofisika Kabupaten Boven Digoel, 2015
Kabupaten Boven Digoel termasuk wilayah beriklim tropis. Seperti yang terlihat pada Tabel 1.7 di atas, dalam kurun waktu enam tahun terakhir suhu udara rata-rata berkisar antara 26,5 0C – 27,7 0C. Kelembaban udara relatif normal yaitu berkisar antara 78,7 % hingga 86,5%. Rata-rata curah hujan terlihat cukup tinggi. Dari Tabel 1.7 dapat kita lihat, curah hujan tertinggi terjadi pada tahun 2012 yaitu mencapai 499,0 mm per tahun. Namun di tahun 2015, curah hujan mengalami penurunan menjadi 221,7 mm yang merupakan rata-rata curah hujan terendah dalam enam tahun terakhir ini. Kecepatan angin dalam enam tahun terakhir berkisar rata-rata 3,89 sampai 7,88 knot dimana kecepatan angin terbesar terjadi pada tahun 2013 yakni sebesar 7,88 knot. Matahari bersinar sepanjang tahun dengan intensitas penyinaran rata-rata 36,4% hingga 49,4% pertahun, dimana rata-rata intensitas penyinaran matahari terlama terjadi pada tahun 2015 yaitu mencapai 49,4 persen.
Wilayah Perbatasan Negara Daerah
Berdasarkan informasi dari Kantor Perbatasan dan Kerjasama Daerah Kabupaten Boven Digoel, tercatat panjang perbatasan darat antara kabupaten Boven Digoel terhadap negara lain yakni Negara Papua New Guinea (PNG) adalah sepanjang 190 km, dengan jumlah patok batas antar kedua negara berjumlah 13 patok. Panjang perbatasan ini tercatat dari tahun 2004 hingga sekarang tahun 2015 dan tidak pernah berubah.
Tabel 1.8. Jumlah Pelintas Batas (Orang) di Kabupaten Boven Digoel,
2012-2015
Titik Lintas
Tahun
2012201320142015
(1)(2)(3)(4)(4)
Distrik Kombut-Kampung Kombut± 105 ± 120 ± 150 ± 170
Distrik Ninati-Kampung Yetetkun± 100 ± 115 ± 135 ± 150
Distrik Jair-Kampung Naga± 120 ± 130 ± 140 ± 160
Sumber: Kantor Perbatasan dan Kerjasama Daerah Kabupaten Boven Digoel, 2014
Keterangan:Data pelintas batas diperoleh dari catatan dilapangan dan juga hasil koordinasi dengan pihak aparat kampung.
Jumlah pelintas batas dari tahun 2012 hingga tahun 2015 di Kabupaten Boven Digoel terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2015, dari tiga titik lintas batas yang ada, jumlah pelintas batas paling banyak melalui titik lintas di Kampung Kombut Distrik Kombut. Tercatat sebanyak kurang lebih 170 orang yang melitas batas melalui titik tersebut. Jumlah pengungsi yang telah kembali ke Indonesia (Repatrian) pada tahun 2015 tercatat sebanyak 21 Kepala Keluarga (KK) atau sebanyak 67 jiwa.
Kabupaten Boven Digoel memiliki dua Pos imigrasi. Pos tersebut berkedudukan di Distrik Mindiptana dan Ditrik Waropko.